newspoliceline.co.nr - Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tahun ini berpotensi menembus Rp 10.000 per USD. Ini dikarenakan kecenderungan nilai tukar rupiah yang dalam beberapa hari terakhir terus melemah.
"Perkiraan nilai tukar Rp 10.000 per USD itu bukan mengada-ada," ujarnya saat ditemui di Apartemen Royal Park, Jakarta, Senin (10/6).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS beberapa hari terakhir, menurutnya, selalu berada di atas Rp 9.700. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, hari ini rupiah ditutup di level Rp 9.806 yang mana melemah dari penutupan hari Jumat (7/6) di level Rp 9.790 per USD.
Laman analisatoday.com merilis nilai tukar rupiah terhadap USD di beberapa bank Tanah Air hari ini yakni BCA Rp 9.985, Mandiri Rp 9.773, BNI Rp 9.970, Danamon Rp 9.810, Panin Rp 9.820, BTN Rp 9.930, CIMB Niaga Rp 9.830, dan BII Rp 9.775.
Peneliti Indef lainnya Enny Sri Hartati mengatakan secara rata-rata lembaganya memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun ini akan berada di kisaran Rp 9.750 sampai Rp 9.800 per USD. "Ini dengan kemungkinan terburuk melemah ke posisi Rp 10.000 dibandingkan asumsi RAPBN-P 2013 Rp 9.600 per USD," tuturnya.
[bmo]
Posting Komentar