Subang,Police Line
Warga Amo Tarmo (37), Jabong Kecamatan Pagaden Subang ini yang bekerja sebagai reporter di media mingguan Lintas Jabar, mengalami luka berat pada bagian dada, kaki, dan sekujur tubuhnya mengalami memar dan patah. Dia sempat dirawat di RSUD Ciereng Subang sebelum dilarikan ke RSHS Bandung.
Selain Amo, dua rekannya yakni Suryadi (40) warga Pagaden dan Ato (35) warga Panglejar Kecamatan Karanganyar Subang, juga mengalami luka ringan.
Menurut rekan korban, Budi Santosa, saat kejadian ketiga wartawan itu sedang bertugas. Ketiganya bertemu dengan Kabid Pengawas dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Bina Marga dan Periaran Dede Yohana. Setelah itu, ketiganya menuju ke lokasi proyek rijit jalan di daerah Terminal Subang Kota.
"Tidak beberapa lama, ada 5 orang dari pengawas proyek datang. Saat itu, korban menunjukan foto proyek rijit jalan di Compreng ke Wasdal. Setelah itu korban hendak pulang, dan diteriaki maling," ujar Budi kepada wartawan2011).
Mendengar teriakan itu, ketiga korban langsung tancap gas. Sayang, Amo tidak berhasil menyelamatkan diri dan menjadi bulan-bulanan warga yang berada di terminal. Sementara dua orang rekannya berhasil menyelamatkan setelah mendapat bogem mentah dari warga.Warga Amo Tarmo (37), Jabong Kecamatan Pagaden Subang ini yang bekerja sebagai reporter di media mingguan Lintas Jabar, mengalami luka berat pada bagian dada, kaki, dan sekujur tubuhnya mengalami memar dan patah. Dia sempat dirawat di RSUD Ciereng Subang sebelum dilarikan ke RSHS Bandung.
Selain Amo, dua rekannya yakni Suryadi (40) warga Pagaden dan Ato (35) warga Panglejar Kecamatan Karanganyar Subang, juga mengalami luka ringan.
Menurut rekan korban, Budi Santosa, saat kejadian ketiga wartawan itu sedang bertugas. Ketiganya bertemu dengan Kabid Pengawas dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Bina Marga dan Periaran Dede Yohana. Setelah itu, ketiganya menuju ke lokasi proyek rijit jalan di daerah Terminal Subang Kota.
"Tidak beberapa lama, ada 5 orang dari pengawas proyek datang. Saat itu, korban menunjukan foto proyek rijit jalan di Compreng ke Wasdal. Setelah itu korban hendak pulang, dan diteriaki maling," ujar Budi kepada wartawan2011).
"Yang dilaporkan oleh korban adalah pasal 352 tentang penganiayaan. Sementara ada teriakan maling kepada korban bisa saja digunan penghasutan dan fitnah. Kita sekarang sedang mendalami kasusnya," ujar Kapolsek Kota Subang Kompol Sunaryo kepada mat (14/10/2011).
Amo seorang wartawan yang bertugas di Subang dianiaya sekelompok preman yang menyebabkan korban menderita luka serius dan dilarikan ke RS Hasan Sadikin Bandung. Selain Amo, dua rekannya yakni Suryadi (40) warga Pagaden dan Ato (35) warga Panglejar Kecamatan Karanganyar Subang, juga mengalami luka ringan.
Namunkejadian itu sekitar 70-an wartawan melakukan aksi pengecaman di kantor salah seorang pejabat Dinas Bina Marga dan Pengairan Subang yang diduga memicu aksi penganiaan.
Dalam aksinya, mereka mengutuk dan mendesak oknum dipecat. Mereka juga melakukan teatrikal yang mengisahkan penganiaan wartawan kepada pejabat dan sejumlah preman.
Aksi kali ini sempat diwarnai aksi saling dorong antara wartawan dengan aparat. Aksi yang semula berjalan damai, berubah memanas karean tidak ada satu orangpun pejabat yang menemui mereka. Wartawan yang sudah terbakar emosi kemudian merangsek ke barisan aparat yang menjaga di depan kantor Dinas Bina Marga dan Perairan. Beruntung, massa bisa diredam, sehingga kericuhan tidak berdampak meluas.
Atas kejadian itu sekitar 70-an wartawan melakukan aksi pengecaman di kantor salah seorang pejabat Dinas Bina Marga dan Pengairan Subang yang diduga memicu aksi penganiaan.
Dalam aksinya, mereka mengutuk dan mendesak oknum dipecat. Mereka juga melakukan teatrikal yang mengisahkan penganiaan wartawan kepada pejabat dan sejumlah preman.
Aksi kali ini sempat diwarnai aksi saling dorong antara wartawan dengan aparat. Aksi yang semula berjalan damai, berubah memanas karean tidak ada satu orangpun pejabat yang menemui mereka. Wartawan yang sudah terbakar emosi kemudian merangsek ke barisan aparat yang menjaga di depan kantor Dinas Bina Marga dan Perairan. Beruntung, massa bisa diredam, sehingga kericuhan tidak berdampak meluas.
Posting Komentar