iklan toyota photo Iklan-toyota.gif
BERITA TERKINI :
Home » » Susno Sembunyikan Dokumen Penting

Susno Sembunyikan Dokumen Penting

JAKARTA, News Police Line—

Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Susno Duadji masih menyembunyikan sejumlah dokumen penting, yang disebut-sebut menyangkut berbagai macam kasus. Susno pun menyimpannya di tempat rahasia untuk menghindari penggeledahan.

"Pak Susno 'kan mantan Kabareskrim, seandainya digeledah, tidak mungkin ada di sini (rumah)," ujar pengacara Susno, Zul Armain di kediaman Susno, Puri Cinere Raya, Depok, Selasa (13/4).

Zul membenarkan, sempat ada informasi polisi akan melakukan penggeledahan di rumah Susno, setelah menangkap jenderal bintang tiga ini di Bandara Soekarno-Hatta kemarin. "Infonya seperti itu," ungkap dia.
Namun Zul mengaku tidak tahu detail dokumen yang disembunyikan Susno. "Saya tidak tahu," katanya.

Secara terpisah, Komisi III DPR meminta Susno untuk terus mengungkap markus di kepolisian. Komisi akan memberikan perlindungan politik, menyusul penangkapan Susno di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

"Kita minta Pak Susno tidak takut dan terus mengungkap markus di kepolisian. Kita lembaga politik sudah berkomitmen memberikan perlindungan politik pada Susno Duadji," tegas Ketua Komisi III DPR, Benny K. sebelum rapat paripurna di Gedung DPR.

Benny mempertanyakan apakah penangkapan Susno yang hendak terbang ke Singapura untuk berobat itu merupakan bagian dari upaya pembungkaman Susno atau tidak. "Apakah penangkapan ini bagian dari upaya pembungkaman Susno yang sedang mengungkap markus di kepolisian?" tanya politisi PD ini.

Untuk memperjelas itu, lanjut Benny, Komisi III DPR akan memanggil Kapolri, Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri. Komisi III akan meminta penjelasan Kapolri atas penangkapan Susno.

"Kami akan meminta penjelasan Kapolri tentang penangkapan Susno. Dalam rapat kerja dengan Kapolri minggu depan," tandasnya.

Meski kondisi kesehatannya baik, namun Susno diminta dokter kepolisian banyak beristirahat. Susno kini terbaring di tempat tidur. Kamerawan TV dan pewarta foto diizinkan mengambil gambar Susno. Susno tampak terbaring di tempat tidurnya, di kamar pribadinya di lantai 2, Jln. Cibodas, Puri Cinere, Depok.

Susno tiduran dengan selimut warna kuning. Wajahnya terlihat lelah. "Maaf, belum bisa menemui teman-teman," kata Susno. Istri Susno, Herawati mengatakan, Susno tidak sakit apa-apa. "Bapak tidak apa-apa. Tensinya bagus dan tadi dikasih vitamin saja," katanya.

Dokter dari kepolisian, dr. Sugiri, sebelumnya meminta Susno banyak istirahat. Susno diperiksa kesehatannya sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.15 WIB.

Menurut Herawati, suaminya baru pertama kali ingin melakukan general check up ke Singapura. "Sudah lama Bapak berniat check up. Waktunya dari dulu belum ditentukan. Kenapa dipilih Singapura, karena hasilnya bisa diketahui dengan cepat. Ini pertama kali Bapak mau check up. Ginjal, lever darah, jantung, ya general check up," katanya.

Menanggapi kepergiannya ke Singapura, Susno menegaskan, tujuannya untuk check up bukan mau lari ke luar negeri. "Saya bukan mau lari ke luar negeri. Saya bukan perampok, teroris. Hanya mau check up. Kalau sudah selesai, saya sukarela pulang," katanya.

Susno mengatakan, banyak polisi yang pergi ke luar negeri. "Banyak polisi kok yang ke luar negeri. Kalau dinas memang harus izin," ujarnya. Saat ditangkap Propam, Bapak bilang apa? "Saya bilang, saya bukan rampok, bukan koruptor," tegasnya.

Siap dikonfrontasi

Terkait dengan kepulangan Sjahril Djohan dari Singapura, Susno menyambut baik kedatangannya. Bahkan Susno pun siap dikonfrontasi apabila nantinya pihak Mabes Polri memerlukan. "Siap (dikonfrontasi). Mengapa tidak siap? Beliau (Susno) berani tanggung jawab apa yang diutarakan," kata pengacaranya Zul Armain Azis.

Zul melanjutkan, konfrontasi itu nantinya sangat bergantung keperluan Mabes Polri. Namun, ia berharap Polri juga meminta keterangan kliennya sebagai pihak yang mengungkap praktik makelar kasus yang diduga dilakukan Sjahriel.

Zul mengaku, belum mengetahui kedatangan Sjahriel di Indonesia secara langsung. Namun, ia bersama kliennya menyambut baik kesediaan mantan diplomat itu untuk kembali ke Tanah Air. "Kalau ditangkap, ya alhamdulillah. Biar terbongkar semua," katanya.

Ia menyangkal, niat Susno ke Singapura yang digagalkan Mabes Polri, adalah untuk bertemu dengan Sjahril Djohan. Sjahril telah kembali ke Indonesia sehari setelah Susno ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ada isu yang menyebutkan niat Pak Susno ke Singapura itu untuk menemui SJ, itu saya bantah. Itu tidak benar. Itu isu yang dibuat oleh pihak yang mendiskreditrkan klien saya. Pak Susno ke Singapura untuk berobat, melakukan general check up dan katarak," ujarnya.

Sewenang-wenang

Kuasa hukum Susno lainnya, Efran Helmi Juni menilai, penahanan paspor mantan Kabareskrim Mabes Polri itu sewenang-wenang. Menurutnya, penahanan paspor menjadi domain imigrasi, bukan Provos Polri. "Itu urusannya imigrasi. Harus ada badan yang berwenang untuk menangani ini. Kalau diambil oleh provos kan sewenang-wenang," ujarnya.

Efran mengaku, pihaknya keberatan atas penahanan paspor Susno itu. "Soal paspor kita keberatan. Bagaimana itu provos bisa mengambil paspor?" sambungnya.

Kuasa hukum Susno lainnya, Husni Maderi menuturkan, pihaknya masih mencari keberadaan paspor yang hingga kini berada di tangan provos. "Ya, paspornya masih ditahan. Kita cek dulu sekarang ada di mana, kita akan carilah," tandasnya.

Sementara itu, Mabes Polri menegaskan, penjemputan paksa Susno sudah sesuai prosedur tetap (protap). Jika Susno mau ke luar negeri harus mengantongi izin. (GM)**



Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Police Line - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger