iklan toyota photo Iklan-toyota.gif
BERITA TERKINI :
Home » »
Lahan Zeni Tempur Dayeuh Kolot
Diusulkan Jadi Waduk

Bandung, News Police Line—

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Enggartiasto Lukito, mengusulkan Kompleks Markas Komando dan Barak Batalyon Zeni Tempur 3 Dayeuh Kolot dipindahkan dan lahannya difungsikan untuk daerah tangkapan air atau waduk.

”Untuk jangka panjang, Mako dan Barak Yon Zipur 3 Bale Endah harus dipindahkan karena lokasinya rawan banjir, lahan seluas 8 hektar itu, nantinya bisa digunakan untuk catching area untuk pengendalian banjir di sana,” kata Enggartiasto di Bandung, Jumat (12/3/2010).

Usulan untuk memindahkan Mako dan Barak Yon Zipur 3 Dayeuh Kolot itu digulirkan setelah peninjauan yang dilakukan oleh Tim Komisi I DPR ke barak TNI di sana yang hingga kini masih tergenang banjir. 

Menurut Enggar, kawasan tersebut ke depannya akan tetap menjadi langganan banjir karena lokasinya berada di titik terendah dan hampir rata dengan bantaran Sungai Citarum.

Berdasarkan data dari Badan Pengelola Balai Besar Sungai Citarum, ada penyusutan daerah areal genangan banjir dari semula 13.000 hektar. Namun, banjir tidak akan bisa dihilangkan dari 1.000 hektar lahan di DAS Citarum, salah satunya di kawasan Dayeuh Kolot.

”Dengan kondisi rawan banjir seperti itu, lokasi mako dan barak prajurit di sana tidak cocok lagi dan harus dipindahkan. Kami akan mendorongnya ke Dephan untuk pemindahan itu,” kata politisi asal Cirebon, Jawa Barat, itu.

Enggar mengaku prihatin karena banjir luapan Citarum itu juga menimpa keluraga prajurit yang saat ini tengah bertugas dalam misi Konga XXXVII di Kongo. Sedangkan lahan yang kemudian menjadi daerah tangkapan air atau catching area, menurut Enggar, akan bermanfaat untuk mengatasi masalah banjir di sana. Kawasan itu, menurut dia, butuh banyak situ untuk tangkapan air.

Untuk penanganan jangka pendek, Enggar mengusulkan meninggikan tanggul dan membangun rumah pompa di sekitar barak, yakni untuk mempercepat penyurutan genangan banjir di sana.

”Saya sudah hubungi Ditjen Pengairan PU untuk memfasilitasi pembuatan rumah pompa di barak Yon Zipur 3 Dayeuh Kolot itu,” kata Enggartiasto menambahkan.

Hal senada diungkapkan Ketua Tim Komisi I Kemal Azis Stamboel dan anggota tim Komisi I DPR asal Kabupaten Bandung, Hj Adjeng Siti Suminar, yang menyebutkan kawasan Mako dan Barak Yon Zipur Dayeuh Kolot perlu direlokasi.

”Daerah itu memang tidak akan bebas banjir, pasalnya ke depan tidak menutup kemungkinan lebih parah lagi. Namun, tentunya relokasi itu harus bemanfaat bagi kesatuan dan leluarga prajurit ataupun bagi warga setempat,” kata Adjeng.

Dia menyebutkan, perlu ada upaya pembangunan ”situ-situ” atau waduk di kawasan itu untuk areal tangkapan air. Meski demikian, upaya relokasi lahan Yon 3 Dayeuh Kolot itu perlu dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang tidak menimbulkan hambatan bagi mobilitas dan peran pasukan Yon Zipur.**



Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Police Line - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger