JAKARTA, News Police Line—
Terlibatnya pegawai Ditjen Pajak Gayus Tambunan dalam kasus dugaan penggelapan uang pajak senilai Rp25 miliar dinilai dapat menjadi bumerang bagi institusi Ditjen Pajak yang saat ini tengah gencar mensosialisasikan pentingnya membayar pajak.
Pengamat Pajak dari Universitas Padjajaran Kodrat Wibowo mengatakan kasus Gayus dapat membuat wajib pajak menjadi enggan melaksanakan kewajibannya di bidang perpajakan.
"Masyarakat yang tadinya berharap banyak, tapi jadi antipati dengan adanya kasus ini," katanya kepada Bisnis.com hari ini.
Menurutnya, target penerimaan pajak pemerintah tahun ini bisa tidak tercapai akibat adanya kasus tersebut. Kasus Gayus ini, katanya, akan berdampak buruk terhadap pemenuhan target penerimaan pajak. "Ini terjadi karena wajib pajak akan berfikir buat apa bayar pajak kalau uangnya disalahgunakan," jelasnya.
Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah dalam hal ini Ditjen Pajak proaktif memberikan penjelasan kepada masyarakat luas perihal duduk permasalahan yang sebenarnya terjadi.
"Ditjen Pajak harus bisa menjelaskan kalau kasus Gayus ini hanya merupakan tindakan oknum," ujarnya.
Gayus merupakan PNS Ditjen Pajak dengan golongan III A. Namanya mencuat setelah mantan Kabareskrim Susno Duadji menyebut Gayus sebagai salah seorang makelar kasus dalam kasus penggelapan uang pajak senilai Rp25 miliar yang melibatkan sejumlah Jenderal di Kepolisian. (ln)
Posting Komentar