iklan toyota photo Iklan-toyota.gif
BERITA TERKINI :
Home » » PELABUHAN DI RIAU RENTAN MASUKNYA NARKOBA

PELABUHAN DI RIAU RENTAN MASUKNYA NARKOBA



    
PEKANBARU, newspoliceline.co.nr,- Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau, Kombes Bambang Setiawan mengatakan pintu masuk narkoba yang sangat rentan masuk ke Provinsi Riau melalui jalur pelabuhan, terutama di bibir pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. " Sebelumnya juga sudah banyak dari pelabuhan di Dumai dari Malaysia. Yakni termasuk pelabuhan di Kota Dumai dan pelabuhan-pelabuhan tikus yang masuk kedalam sungai-sungai kecil " ujarnya (28/4).

   Adapun Pengawasan yang dilakukan berupa adanya tim satgas Interdiksi yang tergabung didalamnya tim dari Bea cukai, BNN, dan Kepolisian, Perhubungan udara dan perhubungan laut termasuk angkasapura. " Tim itu bertugas untuk menangkal masuknya narkoba dari luar negeri ke Provinsi Riau baik itu melalui pelabuhan dan bandara. Kita juga tidak membantah memang tidak tertutup kemungkinan pelabuhan tikus menjadi jalur masuk narkoba itu "ujar Bambang.

     Sementara itu ketika ditanya Narkoba jenis apa yang sering masuk ke Provinsi Riau melalui perbatasan selat malaka atau jalur lainnya yang masuk ke bumi Lancang kuning. Bambang menjawab, selama ini yang sering ditemukan narkoba jenis sintetis. "Termasuk sabu yang selama ini sangat banyak masuk dari Malaysia "ujar Bambang.

    Selama tahun 2013 ini sudah ada tiga penangkapan yang dilakukan tim gabungan tersebut diantaranya penangkapan terhadap Rani warga Indonesia yang juga seorang Mahasiswi di Pekanbaru tertangkap membawa sabu dari Malaysia seberat 512 gram senilai 768 juta rupiah melalui bandara SSQ II Pekanbaru pada bulan Februari lalu. Kemudian Petugas kantor pelayanan dan pengawasan tipe madya pabean B Pekanbaru pada Minggu (10/3) lalu juga berhasil menggalkan aksi penyelundupan narkoba jenis Sabu oleh seorang warga kenegaraan Malaysia TA (38) dari tangan pelaku didapatkan sabu sebanyak 315 gram atau bernilai sebesar Rp 472. 500 000.

     Selanjutnya, pada Sabtu (27/4), Petugas pengawasan Bea dan Cukai (BC) Dumai di pintu keluar pelabuhan penumpang kembali menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu seberat 700 gram, Barang haram senilai Rp 1,5 miliar tersebut dibawa, Syamsuddin Usman (68) penumpang motor verry Indomal Ekspress 3 dari Malaysia. Menurut Bambang, ancaman ini akan terus datang, jika tidak sigap dan tegas dalam melakukan pengawasan maka jaringan ini akan terus masuk ke Riau. Karena menurutnya Riau termasuk satu daerah rawan peredaran atau lingkaran setan peredaran tersebut. " Kita menyadari jika daerah Riau ini memang jalur transit untuk peredaran itu. Ini disebabkan karena letak yang berhadapan langsung dengan negeri tetangga malaysia dan Selat malaka khususnya "ujarnya.

     Sementara untuk pengawasan peredaran narkoba terhadap masyarakat, untuk tidak terlibat dalam lingkaran setan narkoba tersebut pihaknya (BNNP) dalam hal ini tetap melakukan advokasi ke seluruh instansi dan lembaga termasuk kampus, sekolah, kalangan PNS, Pegawai swasta dan langsung ke kelurahan-kelurahan agar tidak mudah terjerat narkoba.

   " Kita melakukan kaderisasi terhadap pelajar, mahasiswa, pegawai untuk menjadi kader anti narkoba " ujar Bambang. Dirinya juga mencatat peredaran Narkoba dikalangan masyarakat saat ini sungguh sangat memprihatinkan, untuk itu jalan satu-satunya yang terus digencarkan pihak BNN hanya menggiatkan untuk melibatkan para generasi muda dan seluruh masyarakat tersebut terlibat dalam kader narkoba.

  " Harus kita antisipasi dan langsung dihalau dari awal, jangan sampai narkoba itu menjadi pembunuh generasi kita "ujar Bambang.

Sumber: FB Humas Polda Riau
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Police Line - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger